Cari Blog Ini

The Beauty Of Flower

In The World

The Beauty Of Flower

In The World

The Beauty Of Flower

In The World

The Beauty Of Flower

In The World

The Beauty Of Flower

In The World

Kamis, 28 Februari 2013

Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap Realitas Kehidupan Remaja

 
A. Realitas Kehidupan Remaja 
Dampak situs jejaring sosial lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Mudahnya menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya mencoba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. 
Dalam waktu singkat mengakses situs jejaring sosial akan menjadi suatu kebiasaan, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik, bisa lupa waktu karena terlalu asik dengan kegiatannya didunia maya tersebut. Yang paling mengkhawatirkan adalah pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. 
Sehingga siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan. Tidak hanya siswa, mahasiswa pun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata memmpunyai nilai yang rendah daripada para mahasisswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Menurutnya, tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. 
Namun diduga FB telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara 1 - 5 jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain FB. Motivasi dan Prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Prestasi belajar siswa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. 
Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang telah tertanam sejak kecil. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan situs jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.  
B. Dampak Negatif Dari Situs Jejaring Sosial 
1. Membuat waktu terbuang dengan sia-sia Penulis mengamati perilaku pengguna jejaring sosial dengan berinteraksi secara intensif dengan beberapa users. Satu pertanyaan yang sering hinggap di benak penulis adalah bagaimana user tersebut bisa online terus, padahal secara teori mereka seharusnya sedang bekerja, istirahat tidur malam hari, ataupun sedang beribadah.Tidak jarang interaksi penulis lakukan dengan mereka yang sudah bekeluarga sehingga tidak jarang penulis berpikir bagaimana mereka mengatur interaksi dengan keluarga mereka kalau setiap saat waktunya dihabiskan dengan melototi layar komputer dan keyboard smartphonenya. Sebagian orang memang memanfaatkan jejaring sosial sebagai media bisnis mereka.Namun, bagi mereka yang hanya sekedar bercengkerama di jejaring sosial tanpa tujuan yang pasti, itu merupakan pembuangan waktu secara sia-sia. Dari contoh tersebut secara tidak langsung jejaring sosial mulai menyandera waktu kita sehingga membuat diri kita tidak produktif dalam berkarya ataupun melakukan hal-hal positif lainnya. 
2. Menambah beban pengeluaran Keberadaan jejaring sosial yang menjadi bagian dari kehidupan manusia modern sehingga kepemilikan akun salah satu jejaring sosial seolah menjadi wajib hukumnya. Implikasi yang muncul adalah harus adanya alat yang bisa dipergunakan untuk akses media sosial tersebut seperti komputer dan handphone. Namun, alat saja belum cukup tanpa terhubung dengan fasilitas internet. Akhirnya, seorang user media sosial harus mengeluarkan uang untuk membiayai akses internya itu. Miris melihat kenyataan jika user media sosial lebih memprioritaskan keberlangsungan penggunaan media sosial dengan mengorbankan kebutuhan lain yang lebih utama.Banyak mahasiswa yang mengeluh dengan biaya buku dan fotokopi yang sangat mahal. Ternyata, dana pendidikan dari orang tua dibelikan perangkat smartphone dengan koneksi internet yang berharga ratusan ribu per bulan. Contoh kedua adalah adanya seorang user yang lebih mengutamakan membayar biaya internet daripada membiayai keluarganya. Bagi penulis kedua contoh tersebut sangat menyedihkan. 
3. Mengganggu Konsentrasi Belajar Selain menyia-nyiakan waktu, penggunaan media sosial secara berlebih juga mengganggu konsentrasi belajar. Penulis pernah mengamati posting wall teman-teman di media sosial. Tidak sedikit mereka mengeluhkan kegiatan sekolah ataupun kuliah. Kemudian penulis berpikir mengapa mereka tidak posting masalah kuliahnya untuk memohon bantuan teman-teman di jejaring sosial daripada mengeluarkan keluhan?. Hal lain yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana orang akan belajar sementara pikirannya ada di jejaring sosial memantau postingannya? Jadi secara sadar maupun tidak sadar keberadaan jejaring sosial bisa mengaburkan konsentrasi belajar. 
4. Mengancam Keamanan Diri Tidak jarang kita membaca di media online atau cetak korban dari pertemanan di media sosial yang secara umum disebut penipuan. Dengan media sosial dengan mudah kita memiliki banyak teman dan menjadi akrab meskipun belum pernah bertemu sebelumnya. Secara umum sangat susah menilai orang yang dikenal di media sosial jika informasi yang diberikan tidak akurat alias bohong. Dari pengamatan penulis, tidak sedikit dari pengguna media sosial berlaku curang dengan menggunakan foto orang lain atau foto bohong dengan tujuan memikat orang lain. Melalui contoh tersebut penulis berpikir jika semakin banyak kita memiliki teman melalui media sosial yang tidak jelas, maka resiko keamanan diri kita juga semakin meningkat. Keamanan tidak selalu dalam bentuk nyata seperti perampokan, tetapi juga penyalah gunaan nama kita, identitas lengkap dan foto-foto kita, dan merusak akun kita. Tidak jarang kasus penyalahgunaan akun untuk memposting gambar-gambar asusila dengan tujuan pencemaran nama baik. Salah satu cara untuk mengurangi resiko keamanan diri adalah dengan hati-hati saat approve pertemanan dan memantau akun teman baru secara teratur untuk sementara waktu. 
 5. Mengancam Kesehatan Kesehatan adalah karunia yang sangat mahal tetapi seringkali kita tidak peduli dengan kondisi badan kita. Beberapa waktu lalu penulis membaca sebuah berita seorang user yang menggunakan media sosial secara berlebih mengeluh karena jari-jarinya sakit akibat terlalu sering memencet tombol keybord Handphonenya. Berita lain penulis dapatkan dari teman yang sering mengeluh sakit kepala akibat memelototi komputer secara berlebihan keasyikan begadang di jejaring sosial. 
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari efek negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut: 
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. 
 Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. 
 Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur. 

 C. Langkah-Langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan 
Pada jaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. 
 Akibatnya siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan.Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan. Dari paparan dampak situs jejaring social diatas,adapun langkah strategis yang dapat dilakukan untuk pengimplementasian gagasan yaitu sebagai brikut: 
1. Memberikan pemahaman tentang bahaya situs jejaring sosial Langkah ini perlu dilakukan agar siswa tahu bahaya dari penggunaan situs jejaring sosial, dan dapat menggunakannya secara lebih bijak. Selain itu langkah ini juga dapat menimbulkan rasa waspada kepada siswa sehingga dalam menggunakan situs jejaring sosial mereka lebih berhati-hati. 
2. Usahakan tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet Kecanggihan alat komunikasi sekarang ini telah memungkinkan telepon seluler untuk mengakses internet. Bahkan beberapa merek telepon seluler ternama berlomba mengeluarkan produk yang memiliki kecanggihan dan kemampuan akses internet, yang memungkinkan penggunanya mengakses situs jejaring sosial dengan sangat mudah. 
Hal ini dapat menyebabkan siswa kecanduan mengakses situs jejaring sosial dengan telepon seluler mereka. Maka dari itu sebagai orang tua, usahakanlah untuk tidak memberikan telepon seluler kepada anak usia dini, karena kebanyakan anak usia dini belum dapat memanfaatkan internet dengan baik. Karena tujuan utama telepon seluler adalah untuk alat komunikasi saja. 
3. Mengawasi Siswa Dalam Berinternet atau Berjejaring Sosial Pengawasan terhadap pergaulan siswa dalam jejaring sosial sangat diperlukan, karena jika siswa tidak diawasi mereka akan mudah mengakses situs jejaring sosial tersebut dan menggunakannya kearah yang tidak baik. Pengawasan sangatlah penting untuk meminimalkan penggunaan internet. Pergaulan anak yang bebas dan pengaruh dari teman-teman juga dapat memudahkan anak untuk mengakses situs jejaring social dengan mudah.maka dari itu mereka perlu diawasi untuk tidak mengakses internet dengan bebas.
Dengan mengimplementasikan gagasan diatas, diharapkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh situs jejaring sosial dapat ditanggulangi, baik sebelum terjadi atau sesudah dampak itu terjadi. Namun untuk lebih meminimalkan dampak negatif yang dihasilkan dari situs jejaring sosial, baiknya kita menggunakan internet dan jejaring sosial dengan bijak. KESIMPULAN Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. Motivasi siswa kini menurun, prestasi belajarnya pun menurun, dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran juga mulai mengalami penurunan. Kurangnya waktu belajar juga merupakan dampak negatif dari situs jejaring sosial. 
Masalah-masalah tersebut dapat saja diatasi dengan jalan melarang siswa atau anak didik untuk tidak menjadi pengguna jejaring sosial. Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai nalar dan pikiran kritis terhadap persoalan yang ada, alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang. Sehingga motivasi dan keinginan untuk belajar mahasiswa akan tetap terjaga dan prestasi belajar mereka dapat ditingkatkan lagi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai Mahasiswa. 
 Mengenai teknik implementasi, penulis mencoba untuk memberikan pengarahan kepada mahsiswa tentang dampak dan akibat negatif dari situs jejaring sosial tersebut, agar mahasiswa dapat lebih memahami penggunaan situs jejaring sosial dan menggunakannya dengan baik. Selain itu mahasiswa juga perlu diberi kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajarnya. Manfaat dari karya tulis ini yaitu memberikan solusi mengenai dampak negatif dari situs jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. 
Agar nantinya dampak tersebut dapat diminimalisir. Adapun dampak dari karya gagasan ini yaitu memberikan porsi solusi dan pemecahan masalah yang beragam terhadap dampak negatif jejaring sosial terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa, sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

Pengertian Globalisasi dan Dampak Globalisasi Terhadap Beberapa Perkembangan yang Mempengaruhi Remaja

Globalisasi adalah menyeluruh atau universal. Namun beberapa menyebutkan bahwan globalisasi sendiri merupakan proses akan sesuatu bisa menjadi lebih maju dan tanpa dibatasi oleh apapun. Semakin canggihnya jaringan informasi dan komunkasi yang ada di dunia adalah bentuk dari adanya globalisasi. Sedangkan yang lain menyebutkan bahwa globalisasi merupakan suatu proses baik sosial, sejarah maupun alamiah dimana akan membawa bangsa dan negara pada dunia semakin erat, terjalin hubungan dan terikat antara satu dengan lainnya.
Pengertian globalisasi menurut wikipedia
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Pengertian globalisasi menurut para ahli
LAURENCE E. ROTHENBERG : Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI Achmad Suparman. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Scholte : Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Globalisasi ini akan membentuk tatanan baru atau kehidupan yang lebih bersatu karena seolah-olah tanpa batas geografis, batas ekonomi maupun batas budaya di dalamnya. Karena globalisasi merupakan perubahan yang tengah terjadi di masyarakat berupa keterkaitan antara elemen-elemen dengan semakin canggihnya teknologi baik dari segi komunikasi maupun informasi, tidak heran jika globalisasi akan menjadi jalan pertukaran budaya hingga jainan hubungan ekonomi, sosial, dan segala hal secara internasional antara negara-negara di dunia tanpa memandang batas wilayah, status sosial maupun perkembangan yang ada di dalamnya.
 1.Positif:
  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di jajah dan setelah merdeka, tidak banyak dari remaja Indonesia saat itu yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang pendidikan. Walaupun demikian, jalan untuk menempuh pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki seragam sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka masih sangat minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah untuk mengenyam pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan pada masa kini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah diikuti dengan perkembangan media elektronik, seperti televisi dan internet.
  • Perkembangan Komunikasi, Elektronik, beserta Medianya
Pada masa saat orang tua kita masih se-umuran kita, alat komunikasi memang sudah ada, namun masih belum se-canggih pada masa kita saat ini. Alat elektronik pun juga sebenarnya sudah ada, seperti radio dan televisi berlayar hitam putih. Namun walau demikian, alat elektronik seperti itu masih sangat jarang orang yang memilikinya. Bukan karena itu kuno, namun karena bagi mereka harga elektronik itu sangat mahal. Berbanding terbalik dengan masa saat ini, sudah sangat jarang remaja yang hobby mendengarkan radio, bukan karena bagi mereka mahal, namun karena beranggapan radio merupakan salah satu alat elektronik kuno yang sudah ketinggalan zaman. Mereka lebih suka alat-alat elektronik yang lebih canggih dan modern. Seperti MP3 Player, MP4 Player, Laptop, Hand Phone, dan sebagainnya. Zaman dulu, televisi hanya berlayar hitam putih. Seiring dengan perkembangan model-model televisi sudah mulai berkembang jauh lebih canggih, seperti TV LCD, TV LED, TV 3D, bahkan adapula Internet TV. Perkembangan itu terjadi pula pada alat komunikasi. Zaman dulu, kebanyakan orang berkomunikasi dengan orang yang jauh dengan surat-menyurat. Paling canggih bagi mereka saat itu menggunakan telepon kabel. Berbeda dengan sekarang, remaja kini sudah tidak perlu berkomunikasi dengan surat-menyurat, mereka sudah memiliki alat yang lebih canggih. Yang dapat mengirimkan pesan hanya dalam beberapa detik, berbeda dengan surat yang baru akan diterima selama berminggu-minggu. Diantaranya Hand Phone dan Internet. Kedua media itu sangat memiliki banyak fungsi, yaitu; Hand Phone dapat berfungsi sebagai media komunikasi 2 arah, saling mengirim pesan singkat (SMS), beberapa Hand Phone juga menyediakan layanan internet, radio, kamera, bahkan mp3. Di zaman saat ini, berkomunikasi dengan orang yang berada jauh dari kita tidak hanya dapat dilakukan dengan menelpon yang hanya dapat mendengarkan suara saja, berkomunikasi di zaman sekarang terasa sangat lebih mudah, karena kita juga dapat berkomunikasi dengan bertatap muka dan sekaligus mendengar suara. Sehingga kita merasa seperti berbincang dan bertatap muka secara langsung, tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak. Sebut saja media canggih itu, “Video Call“.

2. Negatif: 
  • Perkembangan Budaya
Di masa orang tua kita dahulu masih remaja, cara berpakaian dan model baju yang mereka kenakan masih sangat sederhana. Tidak se-unik dan se-modern pakaian remaja saat ini. Pada masa lalu, jika menghadiri acara resmi, masih banyak dari mereka yang menggunakan baju tradisional, seperti baju adat, dan kebaya. Berbeda dengan sekarang, remaja yang ingin menghadiri acara resmi seperti pesta ulang tahun, lebih memilih untuk mengenakan baju casual yang berciri khas kan kebarat-baratan. Namun, dengan perkembangan mode berpakaian ini memberikan banyak keuntungan. Salah satunya, telah terdapat busana muslim dengan bahan atau pola yang berasal dari daerah lokal. Begitu juga dengan kebaya yang sudah dimodifikasi sesuai dengan gaya yang lebih modern. Begitu juga dengan batik. Bahkan batik saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat di luar Indonesia.
  • Perkembangan Komunikasi, Elektronik, dan Medianya.
Di masa yang sudah dapat dikatakan sangat modern ini, elektronik pun sudah tak dapat hidup jauh dari kita. Namun, perkembangan itu menimbulkan banyak dampak yang merugikan remaja, diantaranya:
1.  Pola hidup konsumtif
Perkembangan industri yang pesat menyebabkan penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu, masyarakat terutama kalangan remaja untuk mudah tertarik mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
2.  Sikap individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju menyebabkan mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktifitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
  • Perkembangan Etika dan Budaya
Siapa sangka etika remaja masa kini jauh lebih baik dengan remaja masa lalu? Ternyata itu memang benar adanya, hanya sedikit dari kalangan remaja yang benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun di lingkungannya, baik kepada yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda. Berikut ini saya berikan beberapa buktinnya:
1.  Gaya hidup kebarat-baratan
Tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa.
2.  Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3.  Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.
4.  Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi dari bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan. Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
  1. Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
  2. Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
  3. Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
  4. Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa.
  5. Jangan biarkan remaja seusia SD, SMP, menggunakan jasa internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan jaringan komputer yang tidak menggunakan sistem blokir terhadap situs pornografi dan sebagainya. Apa lagi dibiarkan pergi ke warung internet yang tertutup tanpa didampingi orang yang lebih bijak.
Dan masih banyak lagi cara untuk mengantisipasi bahaya dari dampak negatif globalisasi. Demikianlah pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat bagi kita. Marilah kita ciptakan dan lahirkan penerus yang tangguh untuk mengharumkan nama baik bangsa kita di mata dunia.


Contoh Permasalahan Kesehatan Remaja

 
Beberapa masalah kesehatan utama yang mempengaruhi orang muda yang dijelaskan di bawah ini:
Kehamilan dan Persalinan Dini
Sekitar 16 juta anak perempuan berusia 15 sampai 19 tahun melahirkan setiap tahun – sekitar 11% dari semua kelahiran di seluruh dunia. Resiko kematian dari penyebab yang berhubungan dengan kehamilan jauh lebih tinggi untuk remaja daripada wanita yang lebih tua. The younger the adolescent, the greater the risk. Semakin muda, remaja semakin besar risikonya.  Perumusan dan penegakan hukum yang menetapkan usia minimum perkawinan, mobilisasi masyarakat untuk mendukung hukum, dan akses lebih baik untuk informasi dan pelayanan kontrasepsi dapat menurunkan-awal kehamilan juga.  Mereka remaja yang hamil harus diberikan dengan kualitas pemeriksaan kehamilan dan persalinan terampil. Jika diizinkan oleh hukum, orang-orang remaja yang memilih untuk mengakhiri kehamilan mereka harus memiliki akses ke aborsi aman.
HIV AIDS
Lima belas sampai 24 usia tahun menyumbang 40% perkiraan dari semua infeksi HIV baru di kalangan orang dewasa di seluruh dunia pada tahun 2008. Setiap hari, 2 500 lebih orang-orang muda terinfeksi dan global ada lebih dari 5,7 juta orang muda yang hidup dengan HIV / AIDS.  Orang-orang muda perlu tahu bagaimana melindungi diri mereka sendiri dan memiliki sarana untuk melakukannya.  Ini termasuk kondom untuk mencegah penularan seksual dan membersihkan virus dan jarum suntik bagi mereka yang menyuntikkan narkoba. Saat ini, hanya 30% laki-laki muda dan 19% wanita muda memiliki pengetahuan yang komprehensif dan benar mereka butuhkan untuk melindungi diri dari tertular virus. Akses yang lebih baik untuk konseling dan tes HIV akan menginformasikan kaum muda tentang status mereka, membantu mereka untuk mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan menghindari penyebaran lebih lanjut virus. Budaya dan kondisi sosial ekonomi meningkatkan kerentanan orang-orang muda untuk infeksi HIV, strategi pencegahan HIV yang efektif harus bertujuan untuk mengatasi faktor ini juga.
Malnutrisi
Banyak anak laki-laki dan perempuan di negara berkembang masuk remaja kekurangan gizi, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Sebaliknya, kelebihan berat badan dan obesitas (bentuk lain dari gizi buruk dengan konsekuensi kesehatan yang serius dan implikasi finansial jangka panjang penting bagi sistem kesehatan) semakin meningkat di kalangan anak muda di kedua negara-negara berpenghasilan rendah dan tinggi. Gizi yang cukup dan makan sehat dan kebiasaan latihan fisik pada usia ini adalah dasar bagi kesehatan yang baik di usia dewasa.. Selain itu, penting untuk mencegah masalah gizi dengan memberikan saran, makanan dan suplemen mikronutrien (misalnya untuk remaja hamil), serta mendeteksi dan menangani masalah-masalah (seperti anemia) segera dan efektif ketika mereka terjadi.
Kesehatan Mental
Dalam setiap tahun tertentu, sekitar 20% dari remaja akan mengalami masalah kesehatan mental, yang paling sering depresi atau kecemasan. Risiko meningkat oleh pengalaman kekerasan,, devaluasi penghinaan dan kemiskinan, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama kematian pada orang muda. Bangunan keterampilan hidup pada anak-anak dan remaja, dan menyediakan mereka dengan dukungan psikososial di sekolah-sekolah dan pengaturan masyarakat lainnya dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.  Jika masalah muncul, mereka harus terdeteksi dan dikelola oleh peduli kesehatan pekerja dan kompeten.
Penggunaan tembakau dan Rokok
Sebagian besar pengguna tembakau di seluruh dunia dimulai ketika mereka remaja. Hari ini merupakan 150 juta orang muda penggunaan tembakau. Jumlah ini meningkat secara global, khususnya di kalangan wanita muda. Setengah dari para pengguna akan mati prematur sebagai akibat dari penggunaan tembakau.  Larangan iklan tembakau, menaikkan harga produk tembakau dan undang-undang yang melarang merokok di tempat umum mengurangi jumlah orang yang mulai menggunakan produk tembakau. Mereka juga menurunkan jumlah tembakau yang dikonsumsi oleh perokok dan meningkatkan jumlah orang muda yang berhenti merokok.
Bahaya penggunaan alkohol
Bahaya alkohol di kalangan kaum muda adalah kekhawatiran meningkat di banyak negara. It reduces self-control and increases risky behaviours. Hal ini mengurangi kontrol diri dan meningkatkan perilaku berisiko. Ini merupakan penyebab utama dari cedera (termasuk yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas jalan) kekerasan, (terutama kekerasan domestik) dan kematian prematur.  Larangan  iklan minuman alkohol dan akses mengatur untuk itu adalah strategi yang efektif untuk mengurangi penggunaan alkohol oleh orang-orang muda. Intervensi singkat, nasihat dan konseling bila menggunakan alkohol terdeteksi dapat berkontribusi untuk mengurangi penggunaan berbahaya.
Kekerasan
Kekerasan adalah salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak muda, terutama laki-laki: 565 diperkirakan merupakan orang-orang muda berusia 10 hingga 29 tahun meninggal setiap hari melalui kekerasan interpersonal.  Untuk setiap kematian, sebuah 40 diperkirakan 20 untuk pemuda membutuhkan perawatan rumah sakit untuk cedera yang berhubungan dengan kekerasan.
Mempromosikan membina hubungan antara orang tua dan anak-anak sejak awal kehidupan, memberikan pelatihan keterampilan hidup, dan mengurangi akses ke alkohol dan berarti mematikan seperti senjata api membantu mencegah kekerasan.  Perawatan dan empati Efektif bagi remaja korban kekerasan dan dukungan yang berkelanjutan dapat membantu menangani dengan baik fisik dan psikologis akibat kekerasan.
Trauma
Trauma tidak disengaja adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara orang-orang muda. Trauma luka lalu lintas di Jalan mengambil nyawa muda sekitar 1 orang 000 setiap hari.  Naehat bagi  orang-orang muda pada mengemudi dengan aman, keras dalam menegakkan hukum yang melarang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan obat-obatan dan meningkatkan akses transportasi umum yang aman dan andal dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas jalan pada orang muda.Jika jalankecelakaan  lalu lintas terjadi, akses cepat untuk perawatan trauma secara efektif dapat menyelamatkan kehidupan.

Pengertian Dunia Remaja

  Dunia remaja adalah dunia transisi dari dunia anak anak menuju dunia dewasa. Di usia ini menjadi perhatian lebih bagi sebagian orang tua dan para pendidik. Hal ini disebabkan dunia remaja adalah dunia yang sangat labil dan berada pada masa masa adaptasi pada kedewasaan.
Dunia remaja merupakan masa netral yang sangat mudah sekali terbawa atau terpengaruh pada hal hal yang bersifat positif maupun negatif.
Satu hal yang penting yang harus diperhatikan pada masa remaja yaitu peran emosi yang sangat mendominasi kehidupan mereka. Emosi yang tidak terkontrol dan tidak adanya tuntutan yang benar , akan menyebabkan masa itu menjadi suatu hal yang sangat memperhatikan.
Peran emosi negatif yang mendominasi akan membawa dunia remaja kepada hal hal negatif pula. Akan tetapi apabila peran dunia positif yang mendominasi dunia remaja. hal itu akan membawa remaja pada kesiapan dalam menghadapi kehidupan yang lebih sulit lagi dan serius atau dunia dewasa.
Dunia remaja adalah dunia yang penuh dengan keinginan dan harapan. Apabila tidak adanya kontrol dan tuntutan yang baik , maka untuk mendapatkan keinginannya. Mereka dapat bisa tidak memikirkan lagi. apakah cara yang dipakai itu benar atau salah. Remaja lebih memikirkan hasil daripada dampak dari hasil tersebut.

 

Pengertian dan Ciri-Ciri Remaja

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.

Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja.
  1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
  2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
  3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
  4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
  5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Tugas perkembangan remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
  • memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
  • memperoleh peranan sosial
  • menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
  • memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
  • mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
  • memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
  • mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
  • membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
Erikson (1968, dalam Papalia, Olds & Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di masyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.